Selasa, 11 Juni 2013
Ngelantur
RnR#8
By : Ghilast Prast
“Pagi yang indah”, kata Syamsuddin, murid SD neg 1924. “Syam cepat mako hari sudah siang, kamu ingat'ji toh, hari ini hari senin kamukan upacara bendera”, kata daeng Te'ne, ibunda Syam. Bete upacara bendera ka'ya tidak ada kerjaan saja, jawaban syam dalam hati. Dengan sepeda butut, Syam berangkat kesekolah yang jaraknya kira-kira 1 kilometer .Teng, teng, teng, Bel sekolah berbunyi, setelah upacara bendera yang menurut syam kerjaan tolol, Anak-anak masuk ruang kelas masing-masing. Syam dan teman2nya masuk keruangan kelas IV yang atapnya sudah pada............(Tanya Mendiknas).
IBU guru TUTI masuk ruang kelas dan disambut dengan ucapan “SELAMAT PAGI IBU GURU”. “Selamat pagi anakanak”, jawab Bu Tuti. “Hari ini kita belajar PPKN, tapi sebelum itu ibu guru mau tanya kalian satu persatu”. “Kamu Tajuddin, manakah yang lebih utama harta atau akal?”. Tanya ibu guru. Tajuddin menjawab: ”Akal Bu karena akal akan mendatangkan harta sedangkan harta akan
menghilangkan akal.contohnya IBU. Dulu IBU guru yang paling pintar di sekolah ini, tapi setelah ibu guru bisnis BUKU, ibu jadi sering marah-marah kalau kami tidak beli buku baru, pada hal buku yang lama masih layak pake, ini berarti ibu kehilangan akal sehat”.
“Sekarang kamu Sulaeha, manakah yang kamu pilih harta atau keadilan?”. “Harta Bu, karna keadilan bisa dibeli dengan harta. Contohnya IBU. Dulu ibu yang paling adil di sekolah ini dalam hal memberikan peNILAIan kepada murid, tapi setelah ANTO anak pak LIEN pengusaha kayu itu masuk di kelas ini IBU guru jadi tidak adil”.
“Lalu bagaimana dengan ”harta atau kekuasaan?, menurut kamu Syamsuddin, pilih yang mana?” tanya ibu Tuti pada syam. “Waoooo, kalau itu Bu pasti saya pilih Harta, karna kekuasaan bisa dibeli dengan Harta, Contonya IBU, setelah Ibu jadi pebisnis Buku yang sukses di sekolah ini Kepala sekolah jadi takut pada ibu, jangan2 dia tidak dapat dana Kampaye pada saat pemilihan kepala sekolah nanti, sekolah inikan kapitalis Bu semuanya tergantung dari siapa yang mendanai, seperti pemilihan presiden di AS, atau Pilkada, Bu!”. “Bagaimana dengan ”Harta, Akal, Atau Kekuasaan?. Mana yang kalian pilih anak-anak?”. Tanya Ibu Tuti lagi. Serentak anakanak menyawab, “Haarrrrrtaaa, Bu!!”.
Ibu Guru Tuti pun Berkata ”Sungguh telah tenteram hatiku ini, Aku telah berhasil mendidik kalian untuk menjadi seorang Kapitalis Sejati. Doa'kan saya anak-anak moga2 tahun depan saya jadi Mendiknas, pasti Biaya Pendidikan saya naikan 2X Lipat”.
“Iya Bu Guruuu pasti kami Doakan....!“.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar