I.
PEMASARAN
Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah Suatu kegiatan usaha/bisnis untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen melalui pendistribusian suatu produk. Beberapa
ahli memberikan bermacam-macam defenisi tentang pemasaran, antara lain:
1.
Philip dan Duncan: Pemasaran
meliputi semua langkah yang dipergunakan untuk menempatkan barang-barang nyata
ketangan konsumen.
2.
W.J. Stanton: Pemasaran meliputi
keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang
bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan
mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli,
baik yang actual maupun yang potensial.
3.
P.H. Nyistrom: Pemasaran meliputi
segala kegiatan mengenai penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen
ketangan konsumen.
4.
American Marketing Association:
Pemasaran pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus
aliran barang dan jasa dari produsen kekonsumen.
Pemasaran Hasil Pertanian atau Tata niaga Pertanian
merupakan serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yang terjadi selama
perjalanan komoditas hasil-hasil pertanian mulai dari produsen primer sampai ke
tangan konsumen (FAO pada tahun 1958).
Pemasaran hasil pertanian berarti kegiatan bisnis dimana
menjual produk berupa komoditas pertanian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen, dengan harapan konsumen akan puas dengan mengkonsumsi komoditas
tersebut. Pemasaran hasil pertanian dapat mencakup perpindahan barang atau
produk pertanian dari produsen kepada konsumen akhir, baik input ataupun produk
pertanian itu sendiri.
Konsep pemasaran berorientasikan memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan efektif. Empat hal berikut merupakan prinsip utama
yang menjadi tonggak konsep pemasaran:
1.
Pasar sasaran – memiilih pasar
sasaran yang tepat dan membentuk aktiviti pemasaran dengan sempurna.
2.
Keperluan pengguna - memahami
kehendak sebenar pengguna dan memenuhinya dengan lebih efektif.
3.
Pemasaran berintegrasi - kesemua
fungsi / sub-unit industri bekerjasama memenuhi tanggungjawab pemasaran.
4.
Keuntungan - mencapai keuntungan
melalui kepuasan pelanggan.
Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran adalah mencari keuntungan dengan memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga dapat memuaskan konsumen itu sendiri.
Kepuasan konsumen akan tercapai apabila produk berkualitas dan memenuhi
kebutuhan konsumen, harga dapat terjangkau oleh konsumen target, pelayanan
kepada konsumen memuaskan dan citra produk baik dari sudut pandang konsumen
Kegiatan yang paling utama pemasaran dalam hal memenuhi
kepuasan konsumen adalah dengan memperhatikan produk, harga, distribusi dan
promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut dikenal dengan istilah bauran
pemasaran seperti berikut:.
1.
Produk (product): Keragaman
produk, Kualitas, Design, Ciri, Nama merek, Kemasan, Ukuran, Pelayanan,
Garansi, Imbalan
2.
Harga (Price): Daftar harga, Rabat/diskon,
Potongan harga khusus, Periode pembayaran, Syarat kredit
3.
Tempat (Place): Saluran pemasaran, Cakupan pasar,
Pengelompokkan, Lokasi, Persediaan,
Transportasi
4.
Promosi (Promotion): Promosi
penjualan, Periklanan, Tenaga penjualan, Kehumasan/ public relation, Pemasaran langsung.
Apabila kepuasan konsumen tersebut terpenuhi, maka hasil
penjualan produk akan meningkat, dan akhirnya tujuan pemasaran dapat tercapai,
yaitu perolehan laba. Sebaliknya, apabila kebutuhan konsumen diabaikan dan
hanya berfikir dari sudut pandang produsen saja, kemungkinan hasil penjualan
produk akan menurun, sehingga laba yang diperoleh minim, bahkan dapat terjadi
kerugian.
Pengertian Pasar
Yang dimaksud dengan pasar adalah:
Tempat pertemuan penjual dan pembeli atau sekelompok orang-orang yang
melakukan tawar menawar sehingga terbentuk harga.
Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yakni konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Dimana
pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk
dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis
adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli
barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Berdasarkan
pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan kedalam pasar
bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut
menjadi barang-barang hasil pertanian.
Perbedaan pemasaran dan penjualan
a.
Pemasaran
1.
Tekanannya pada keinginan dan
kebutuhan konsumen
2.
Perencanaan berorientasi ke hasil
jangka panjang, berdasarkan produk-produk baru
3.
Perusahaan pertama-tama menentukan
apa yang diinginkan konsumen dan kemudian menbuat atau mencari jalan keluarnya
bagaimana membuat dan menyerahkan produk tersebut untuk memenuhi keinginan
konsumen.
4.
Berakhir pada kepuasan konsumen
b.
Penjualan
1.
Tekanannya pada produk.
2.
Perusahaan pertama-tama membuat
produk dan kemudian bagaimana menjualnya.
3.
Perencanaan berorientasi ke jangka
pendek, berdasarkan produk dan pasar.
4.
Tekanannya pada kebutuhan penjual
5.
Manajemen berorientasi pada laba
volume penjualan
Dari kedua perbedaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
penjualan berawal dari produk dan berakhir pada ketentuan atau laba, sedangkan
pemasaran berawal dari keinginan konsumen berakhir pada kepuasan konsumen.
Manfaat Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan
produktif karena menciptakan kegunaan (utility), yaitu proses
menciptakan barang dan jasa menjadi lebih berguna.
Empat jenis kegunaan yang dilakukan pemasaran:
1. Kegunaan bentuk (form utility)
Biasanya mengubah bentuk bahan mentah dan menciptakan
sesuatu yang baru (mengubah bentuk sesuai keinginan konsumen).
2. Kegunaan tempat (place utility)
Produk tersedia di suatu tempat yang masyarakatnya
menginginkan barang tersebut (Pendistribusian produk.
3. Kegunaan waktu (time utility)
Produk tersedia pada saat yang diinginkan/dibutuhkan.
4. Kegunaan milik (possession
utility)
Barang ditransfer/ditempatkan atas kontrol dari seseorang
yang menginginkan (perpindahan kepemilikan suatu produk dari produsen kepada
konsumen).
II.
FUNGSI – FUNGSI PEMASARAN
Dalam proses pengaliran barang dari produsen ke konsumen
diperlukan aktivitas, tindakan atau perlakuan-perlakuan untuk memperlancar
perpindahan hak milik barang yang diistilahkan sebagai fungsi pemasaran. Fungsi
pemasaran adalah serangkaian kegiatan fungsional yang dilakukan oleh
lembaga-lembaga pemasaran, baik aktivitas proses fisik maupun aktivitas jasa,
yang ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan/penambahan kegunaan bentuk,
waktu, tempat dan kepemilikan terhadap suatu produk. Fungsi-fungsi
pemasaran sangat penting untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh
produsen dalam upaya memuaskan konsumen secara lebih efektif dan efisien.
Hambatan-hambatan tersebut terkait dengan kendala waktu, jarak tempat,
kekurangan informasi pasar, serta adanya perbedaan penilaian dan hak milik
terhadap suatu produk.
Secara umum, fungsi pemasaran diklasifikasikan menjadi 3
yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan facilitating function. Masing-masing
fungsi ini masih dapat dirinci lagi menjadi fungsi-fungsi yang lebih spesifik.
Beberapa fungsi penting dalam pemasaran hasil pertanian antara lain:
1.
Fungsi Penyimpanan
2.
Fungsi Transfortasi
3.
Fungsi Grading dan Standarisasi
4.
Fungsi Periklanan
Fungsi Penyimpanan
Fungsi Penyimpanan diperlukan untuk menyimpan barang selama
belum dikonsumsi atau menunggu diangkut ke daerah pemasaran atau menunggu
diolah. Yang dimaksud dengan penyimpanan adalah perlakuan terhadap produk
pertanian agar waktu simpan menjadi lebih lama. Kegiatan penyimpanan akan
memperkecil fluktuasi harga antar musim panen dan musim paceklik, mengatur
keseimbangan suplai sepanjang tahun.
Dalam usaha penyimpanan ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian diantaranya :
1.
Jumlah stok yang dimiliki
2.
Jumlah stok regional, nasional dan
dunia
3.
Cara-cara pengelolaan dan pembiayaan
stok
4.
Cara mengurangi biaya operasi
penyimpanan dan pengelolaan persediaan
5.
Tingkat volume stok yang efisien dan
efektif
6.
Perkiraan lama penyimpanan yang akan
dilakukan
Biaya penyimpanan dapat ditekan
dengan cara :
1.
Pemberantasan hama selama
penyimpanan
2.
Pelaksanaan panen yg tepat
3.
Perbaikan konstruksi gudang sesuai
jenis dan sifat barang
4.
Kandungan air dari barang yang tepat
Pengolahan hasil pertanian termasuk dalam fungsi penyimpanan
yaitu untuk meningkatkan kualitas barang baik dalam rangka memperkuat
daya tahan barang (prosesing minimal) maupun meningkatkan nilainya. Kegiatan
pengolahan memberikan kegunaan bentuk baik menambah maupun menciptakan utiliti,
jumlah dan jenis konsumen pun akan bertambah banyak.
Fungsi
Transfortasi
Fungsi transportasi berperan dalam memperlancar perpindahan
produk dari lokasi produksi sampai ke lokasi konsumen akhir. Fungsi
transfortasi dimaksudkan untuk menjadikan suatu produk berguna dengan
memindahkannya dari produsen ke konsumen. Biaya transportasi ditentukan oleh:
a) lokasi produksi, b) area pasar yang dilayani, c) bentuk produk yang
dipasarkan,
d)
ukuran dan kualitas produk yang dipasarkan.
Fungsi transfortasi menyediakan barang dan jasa di daerah
konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen baik menurut waktu, jumlah dan
kualitas. Fungsi pengangkutan memp kegiatan perencanan : a) jenis barang yang
diangkut, b) volume yang akan diangkut, c) waktu pengangkutan dan d)
jenis alat angkutan yang digunakan. Efisiensi pengangkutan adalah barang sampai
di tangan konsumen sesuai dengan yang diinginkan dan biaya yang murah sehingga
perlu diperhatikan : macam alat angkut, resiko kerusakan barang selama
pengangkutan, biaya angkut masing-masing barang dari tiap alat angkut,
kapasitas angkut, keadaan tempat atau daerah.
Fungsi
Grading dan Standarisasi
Fungsi
standardisasi dan grading dimaksudkan untuk menyederhanakan dan mempermudah
serta meringankan biaya pemindahan komoditi melalui saluran pemasaran. Grading
adalah tindakan mengklasifikasi hasil pertanian menurut standardisasi yang diinginkan
atau penyortiran produk-produk ke dalam satuan atau unit tertentu. Standardisasi
adalah justifikasi kualitas yang seragam antara pembeli dan penjual, antar
tempat dan antar waktu. Standardisasi merupakan ukuran atau penentuan
mutu barang dengan menggunakan berbagai ukuran, seperti : warna, susunan kimia,
bentuk, kekuatan/ketahanan, kadar air, tingkat kematangan, rasa dan lain-lain.
Manfaat
standardisasi dan grading dalam pemasaran:
1.
Mempermudah pembeli dan produsen
memberikan nilai barang tersebut
2.
Mempermudah proses jual beli
3.
Mengurangi biaya pemasaran dan
menekan resiko dalam pengangkutan
4.
Memperluas pasaran, sesuai dengan
kualitas yang diinginkan dan kemampuan konsumen.
5.
Syarat mutlak untuk pemasaran
berjangka (future market)
Fungsi
Periklanan
Fungsi periklanan dimaksudkan untuk menginformasikan atau
mengenalkan ke konsumen apa yang tersedia untuk dibeli dan untuk mengubah
permintaan atas suatu produk. Masalah yang timbul dalam periklanan
produk-produk pertanian terutama berkaitan dengan karakteristik produk-produk
pertanian itu sendiri.
Persaingan antar produk di pasaran mendorong produsen gencar
untuk berpromosi yang dapat menarik perhatian konsumen. Promosi dapat dilakukan
melalui berbagai cara, antara lain; melalui promosi penjualan, publisitas umum,
penjualan pribadi, dan periklanan. Promosi melalui media periklanan sangatlah
efisien karena menggunakan biaya rendah dan mempunyai daya bujuk (persuasif)
yang kuat. Promosi melalui periklanan sangatlah efektif karena dapat memberikan
informasi yang jelas terhadap produk pada segmen tertentu. Iklan mengarahkan
konsumen dalam menyuguhkan produk sehingga dapat diyakini untuk memenuhi
kebutuhan pembeli. Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan
kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan
kepuasannya.
Tujuan iklan menurut Rhenald Kasali (1995:159) biasanya
dibangun atas empat komponen, yaitu: 1) Aspek perilaku, merupakan
tindakan-tindakan yang diharapkan pada calon pembeli, 2) Sikap yang diharapkan,
yang menyangkut sikap atau keistimewaan produk, 3) Kesadaran, dalam
mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut calon pembeli, 4) Positioning,
sasaran konsumen.
Beberapa
pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian periklanan dapat
ditinjau dari media, proses, gaya komunikasi, dan reaksi konsumen, yaitu:
1.
Media informasi: Iklan merupakan
suatu media informasi produk yang disampaikankepada konsumen.
2.
Proses iklan: Penyampaian informasi
produk yang diprakarsai produsen untuk disampaikan melalui iklan ditujukan kepada
konsumen sebagai penerima pesan.
3.
Komunikasi persuasif: Gaya bujuk
rayunya (persuasi) yang diterapkan pada iklan mengakibatkan konsumen terbius
masuk lingkaran konotasi positif terhadap produk yang diinformasikan.
4.
Reaksi Konsumen: Informasi yang
jelas melalui iklan akan membuahkan reaksi atau tindakan hingga kesadaran untuk
mengkonsumsi produk yang diinformasikan.
Maksud produsen terhadap tampilan produk yang dipublikasikan
melalui periklanan, antara lain:
1.
Memperkenalkan identitas produk yang
diinformasikan dan menjelaskan perbedaan produk dengan yang lain.
2.
Mengkomunikasikan konsep produk,
yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi fungsional, psikologis, atau nilai
pasar sasaran.
3.
Mengarahkan pemakaian produk baik
yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran.
4.
Memberitahukan tempat penjualan atau
pembelian untuk merangsang ditribusi yang lebih luas.
5.
Meningkatkan penjualan yang berarti
pula produk meningkat.
6.
Membangun citra produk dan menjaga
kemampuan posisi produk dalam pandangan pasar sasaran
7.
Menghadapi dan mengatasi masalah
saingan antar produk.
III. LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan pemasaran merupakan berbagai faktor dan kekuatan
diluar bagian pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan.
Pelaku-pelaku (aktor) dan kekuatan-kekuatan yang berada diluar fungsi
manajemen pemasaran perusahaan yg akan mempengaruhi kemampuan manajemen
pemasaran untuk mengembangkan dan membina transaksi yang berhasil dengan para
pelanggan sasarannya. Manajemen pemasaran harus dapat terus menerus
mengawasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah melalui
informasi intelejen pemasaran dan riset pemasaran, karena perubahan lingkungan
menawarkan peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan.
Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
1. Lingkungan makro
Lingkungan makro merupakan kekuatan masyarakat lebih luas
yang mempengaruhi seluruh lingkungan mikro. Faktor-faktor lingkungan makro
meliputi:
a. Lingkungan
demografi
Demografi
adalah telaah mengenai populasi manusia dalam arti jumlah, kerapatan, lokasi,
umur, jenis kelamin, ras, jenis pekerjaan dan lain-lain. Lingkungan demografi
sangat perlu diperhatikan karena melibatkan manusia, dan manusialah yang
membentuk pasar.
b. Lingkungan
ekonomi
Lingkungan
ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola membeli
konsumen. Perekonomi sebuah Negara dapat berupa ekonomi subsisten, ekonomi
industrial. Pemasar harus cermat mengikuti kecenderungan utama dan pola
pengeluaran konsumen serta pola perubahan dalam pendapatan.
c. Lingkungan
alam
Lingkungan
alam meliputi semua sumber daya alam yang dibutuhkan sebagai masukan oleh
pemasar atau yang dipengaruhi oleh aktifitas pemasaran. Pemasar harus
memperhatikan dan mewaspadai empat kecenderungan di dalam lingkungan alam,
yaitu: kekurangan bahan mentah, kenaikan biaya energi, meningkatnya polusi dan
campur tangan pemerintah dalam manajemen sumber daya alam.
d. Lingkungan
Teknologi
Lingkungan
teknologi merupakan berbagai kekuatan yang menciptakan teknologi baru dan
peluang pasar baru. Pemasar harus memperhatikan dan mewaspadai empat
kecenderungan dalam lingkungan teknologi, yaitu: kecepatan perubahan teknologi,
anggaran litbang yang tinggi, konsentrasi pada perbaikan kecil, peraturan yang
semakin ketat.
e. Lingkungan
Politik
Lingkungan
politik terdiri dari undang-undang, kantor pemerintah dan tekanan kelompok yang
mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan individual dalam masyarakat.
Keputusan pemasaran amat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik
f. Lingkungan Budaya
Lingkungan
budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan-kekuatan lain yang mempengaruhi
nilai-nilai dasar, persepsi, pilihan, dan tingkah laku yang diatur/dianut
masyarakat.
2. Lingkungan
Mikro
Lingkungan mikro suatu perusahaan terdiri
dari beberapa pelaku dalam lingkungan yang berhubungan dekat dengan perusahaan dan
mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar pada khususnya yaitu perusahaan
itu sendiri, para pemasok, para perantara-pasar, para pelanggan, dan para
pesaing, serta masyarakat umum.
a. Perusahaan
Dalam merumuskan rencana pemasaran harus memperhitungkan
kelompok-kelompok lainnya dalam perusahaan misalnya; Manajemen Puncak,
Keuangan, R & D, Pembelian, Produksi dan Akuntansi, dll. Bagian-bagian
ini membentuk suatu lingkungan mikro suatu perusahaan untuk perencana
pemasaran.
b. Pemasok
Pemasok
adalah perusahaan bisnis dan perorangan yg menyediakan sumberdaya yg dibutuhkan
oleh perusahaan dan pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.
c. Perantara
Perantara
Pemasaran adalah mereka yg membantu perusahaan dalam mempromosikan, menjual,
dan mendistribusikan barang kepada pembeli akhir. Para perantara ini meliputi :
§ Penjual
adalah perusahaan yang membantu perusahaan menemukan pelanggan dan
melakukan penjualan kepada pelanggan.
§ Perusahaan
Distribusi Fisik, membantu perusahaan dlm menyediakan & memindahkan barang
dari tempat asal ke tempat tujuan.
§ Biro
Jasa Pemasaran, meliputi perusahaan riset, biro iklan, perusahaan media, dan
perusahaan konsultan pemasaran, mencarikan sasaran dan menpromosikan produk ke
pasar sasaran secara tepat.
§ Perantara
Keuangan, meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dll dalam
membantu transaksi keuangan dan atau menanggung resiko sehubungan dengan
pembelian dan penjualan barang.
d. Pelanggan
Pelanggan
yaitu sejumlah individu, kelompok, organisasi yang mengkonsumsi suatu produk.
Perusahaan dapat beroperasi pada lima jenis pasar; Pasar konsumen
yaitu terdiri atas individual dam rumah tangga yang membeli barang dan jasa
untuk konsumsi pribadi.
1.
Pasar bisnis membeli barang dan jasa
untuk diroses lebih lanjut atau digunakan dalam peoses produksi mereka.
2.
Pasar penjual membeli barang dan
jasa untuk dijual kembali dengan mengambil laba.
3.
Pasar pemerintah terdiri dari kantor
pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk menyediakan fasilitas
umum.
4.
Pasar Internasional pembelian dari
luar negeri.
e. Pesaing
Pesaing
merupakan perusahaan sejenis yang juga menghasilkan produk atau jasa dengan
nilai yang relatif sama. Agar sukses perusahaan harus memberikan nilai dan
kepuasan pelanggan yang lebih besar dari pesaingnya.
f. Masyarakat (publik)
Yaitu
suatu kelompok yang memiliki minat nyata atau potensial yang berpengaruh
terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai sasarannya. Tujuh jenis publik
yang mengelilingi perusahaan antara lain : publik keuangan, publik media,
publik pemerintah, publik kekuatan warga, publik local, publik umum, publik
internal.
3.
Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah
lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan
intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh
manajemen. Perusahaan
biasanya menganalisis kekuatan lingkungan dan merancang strategi yang akan
membantu perusahaan menghindari ancaman dan mengambil keuntungan dari peluang
yang ada pada lingkungan, tetapi saat ini berkembang perspektif manajemen
lingkungan yang baru yaitu bukan hanya mengamati dan bereaksi, perusahaan
mengambil langkah agresif untuk mempengaruhi publik dan kekuatan dalam
lingkungan pemasaran.
Tahapan Perkembangan Perusahaan
- Perusahaan
Domestik
: memfokuskan orientasi dan strateginya pada pasar, pemasong dan
pesaing domestik
- Perusahaan
Internasional
: melayani pasar domestik di negara sendiri dan pasar nasional di negara
lain (Etnocentric)
- Perusahaan
Multinasional
: menjual produknya ke banyak negara dan setiap negara diperlakukan secara
berbeda (Policentric)
VI. MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran berasal dari dua
kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran
adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran
yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan
pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses
pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak
berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan
kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau
konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta
& Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan
menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai
tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen
Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai
tujuan – tujuan organisasi. Dapat
juga disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang
direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang,
penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang
telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama
dari pemasaran dapat tercapai.
Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan
menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan
lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk
merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi. Fungsi
pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan saling mendukung, antara lain :
a.
Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum
dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran meliputi : tujuan, strategi,
kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.
Tujuan perencanaan:
1.
Meniadakan
ketidakpastian masa datang bila ada perubahan- perubahan karena situasi dan
kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan maupun diluar perusahaan tidak
menentu.
2.
Karena tujuan
organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan menghindari adanya
penyimpangan tujuan.
3.
Reancana
walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah terfokuskan dengan
segala biaya- biayanya.
4. Rencana pemasaran terinci diperlukan untuk
setiap bisnis, produk atau merk.
b. Implementasi
pemasaran
Adalah proses yang mengubah strategi
dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran.
Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara
efektif melalsanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program
tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur
organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam
mengimplementasikan strategi pemasaran.
c.
Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran, yaitu :
Usaha memberikan petunjuk pada para
pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana, meliputi :
1.
Penentuan
Standard
2.
Supervisi
kegiatan atau pemeriksaan
3.
Perbandingan
hasil dengan Standard
4.
Kegiatan
mengkoreksi Standard
Kegiatan pengendalian / evaluasi diatas
dapat dikelompokkan dua macam :
1.
Pengendalian
operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang berlangsung terhadap rencana
tahunan dan mengambil tindakan perbaikan kalau perlu. Tujuannya adalah
memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba, dan sasaran lain yang
ditetapkan dalam rencana tahunannya. Kegiatan ini juga mencakup penentuan
produk, wilayah, pasar dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba.
2. Pengendalian strategik meliputi
pengamatan apakah strategi dasar perusahaan sesuai dengan peluang yang terbuka.
Strategi dan program pemasaran dapat ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan
setiap perusahaan harus secara periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar
secara keseluruhan.