Dalam suatu survei
yang dilakukan terhadap 500 orang Sales dan Marketing Manager dari 450 buah
perusahaan menengah dan besar dari berbagai jenis usaha mengenai faktor-faktor
penting apa saja yang terpenting dalam mengelola tenaga penjualan‚ maka ditemukan ada 2 faktor utama yakni SALES
LEADERSHIP dan SALES MOTIVATION. Sales leadership adalah
mengenai PROSES dimana seorang Sales Manager dapat mempengaruhi aktivitas
tenaga penjualan melalui panduan dengan arahan dan contoh-contoh.
Sedangkan Sales Motivation lebih kepada kemampuan para Sales Manager dalam
memberikan dorongan dan MOTIVASI kepada para tenaga penjualannya.
Ada 2 perilaku yang
umumnya digunakan oleh para Sales Leader dalam mempengaruhi para Sales People
yakni TASK BEHAVIOR dimana mereka menjelaskan tugas-tugas dan tanggung jawab
baik secara individu dan kelompok mengenai “ apa‚
bagaimana‚ kapan‚ dimana‚ dan siapa “ yang harus melakukannya‚ atau dengan kata lain para Sales Leader mengawasi
dengan ketat para Sales Person untuk memastikan pekerjaan dan tugas-tugas
dilakukan dengan benar. Komunikasi hanya satu arah. Sedangkan melalui RELATIONSHIP
BEHAVIOR‚ para Sales Leader lebih berorientasi kepada orang‚ dimana mereka menggunakan “komunikasi dua arah”‚ dengan “mendengarkan”‚
“klarifikasi”‚ “memahami motif dan gol pribadi”‚ dan “memberikan umpan balik positif”‚ kepada para Sales Person. Melalui perilaku ini‚ para Sales Leader memberikan delegasi yang lebih
tinggi baik dalam kewenangan dan tanggung jawab kepada Sales Person untuk
membangun dan mencapai gol-gol pribadi mereka. Para Sales Leader dengan senang
hati bersedia untuk membantu dan memandu mereka setiap saat mereka
membutukannya. Dalam prakteknya para Sales Leader dapat mengkombinasikan antara
Task dan Relationship Behavior yang akan menghasilkan 4 corak kepemimpinan‚ tergantung dari tingkat kepedulian para Sales Leader.
Jika mereka lebih peduli kepada Task (tugas)‚ maka
corak yang digunakan adalah TELLS‚ dimana
semua keputusan dilakukan olehnya‚ corak ini
cocok untuk para Sales People yang masih yunior. Sebaliknya jika mereka lebih
peduli kepada People (orang)‚ maka corak yang
digunakan adalah PARTICIPATES‚ dimana dia akan
berdiskusi lebih banyak dengan Sales Person untuk mencapai kinerja yang lebih
baik. Jika para Sales
Leader mempunyai
kepedulian baik Task dan People‚ maka corak yang
digunakan adalah PERSUADES‚ umumnya
dilakukan untuk para Sales Person yang baru saja dipromosikan‚ dan corak terakhir adalah DELEGATES dimana
para Sales Leader memberikan delegasi sepenuhnya kepada para Sales People yang
sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi‚ dan
memiliki motivasi diri yang kuat.
Apapun corak kepemimpinan yang akan digunakan oleh para Sales Leader dalam
suatu organisasi penjualan
Apapun corak kepemimpinan yang akan digunakan oleh para Sales Leader dalam
suatu organisasi penjualan
Apapun corak kepemimpinan yang akan digunakan oleh para Sales Leader dalam
suatu organisasi penjualan‚ maka hal yang paling utama yang harus dilakukan mereka
adalah membangun suatu SALES CULTURE yang kuat‚ dengan melakukan pemberdayaan terhadap para Sales
Person untuk memiliki Budaya yang Proaktif‚ yang
berupa perilaku dan kebiasaan-kebiasaan yang mendorong tercapainya target
penjualannya. Dan hal ini tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat‚ diperlukan waktu dan upaya untuk mewujudkannya. Ada
beberapa faktor yang merupakan kunci keberhasilan untuk mengimplementasikan
Sistem dan Sales Culture yang harus melibatkan seluruh tim penjualan yakni
mulai dari “ merubah pola pikir untuk melakukan terobosan“‚ “memahami dan menggunakan metode yang tepat untuk
mencapai hasil yang luar biasa”‚ dan “ menjadikan diri
mereka menjadi bagian dari perubahan”.
Dalam membangun suatu SALES CULTURE‚ maka harus dimulai dengan merubah pola pikir dari
para Sales Leader dan Sales Person di organisasi itu sendiri‚ untuk menjadi seorang Intrapreneur yang menjalankan
pekerjaan atau tugasnya seperti seorang Entrepreneur‚ dimana mereka harus memiliki target penjualan dan
senantiasa untuk mencapai bahkan melebihi target penjualannya. Mereka juga
percaya bahwa harus ada sebuah sistem dan metode yang dapat secara teratur
dapat memonitor dan mengevaluasi untuk mencapai target-target penjualan yang
telah direncanakan dimuka melalui Coaching dan Training‚ serta harus ada Reward dan Recoginition bagi para
individu dan kelompok yang berhasil mencapai kinerja penjualannya.
Suatu sistem
penjualan yang baik harus dapat memonitor aktivitas-aktivitas penjualan mulai
dari Prospecting‚ Calls‚ Visits‚ Pipeline‚ dan
Booked. Hal ini berbeda dengan organisasi penjualan tradisional yang hanya mementingkan
hasil akhir saja tanpa memperhatikan prosesnya. Melalui monitoring harian
terhadap aktivitas penjualan dari para Sales People‚ dan Coaching yang dilakukan oleh para Sales Leader‚ maka tentunya Sales Perfomance Target yang ditetapkan
untuk setiap individu maupun kelompok akan dapat dicapai‚ karena adanya Leading Indicator mulai dari
prospecting hingga mendapatkan pipe line yang dapat digunakan sebagai bahan
umpan balik‚ sebelum hanya menjadi suatu Lagging Indicator yang
sudah tidak dapat diperbaiki lagi karena sudah merupakan hasil penjualan
(booked).
Faktor kedua yang
sangat penting dalam Mengelola Suatu Tim Penjualan adalah SALES MOTIVATION‚ dimana seorang Sales Leader harus memiliki kemampuan
dalam memberikan dorongan‚ semangat dan motivasi kepada anggota timnya untuk
mencapai potensi mereka yang sepenuhnya (Full Potential) Disinilah para Sales
Leader harus mengembangkan suatu seni (the art) dalam memotivasi. Umumnya kita
hanya mengenal dua cara dalam melakukan motivasi yakni INCENTIVE MOTIVATION
(Reward/Carrot) dan FEAR MOTIVATION (Punishment/Stick)‚ yang kesemuanya adalah berasal dari luar (eksternal)‚ yang sifatnya tidak permanen. Untuk itu seorang Sales
Leader juga harus dapat mengembangkan motivasi yang bersifat INTERNAL
atau yang dikenal dengan SELF/ATTITUDE MOTIVATION‚ yang sifatnya lebih permanen karena didasarkan oleh
perubahan sikap dan perilaku dari para Sales People untuk mengembangkan dan
mencapai potensi diri mereka sepenuhnya‚ dimana
mereka sendiri yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kesuksesan masa
depan mereka. SALES LEADER yang baik‚
memiliki kemampuan untuk mengkombinasikan ke tiga jenis motivasi ini.
GANI GUNAWAN DJONG
Consultant & Success Academy Director
Apapun corak kepemimpinan yang akan digunakan oleh para Sales Leader dalam
suatu organisasi penjualan
Suatu sistem
penjualan yang baik harus dapat memonitor aktivitas-aktivitas penjualan mulai
dari Prospecting‚ Calls‚ Visits‚ Pipeline‚ dan
Booked. Hal ini berbeda dengan organisasi penjualan tradisional yang hanya mementingkan
hasil akhir saja tanpa memperhatikan prosesnya. Melalui monitoring harian
terhadap aktivitas penjualan dari para Sales People‚ dan Coaching yang dilakukan oleh para Sales Leader‚ maka tentunya Sales Perfomance Target yang ditetapkan
untuk setiap individu maupun kelompok akan dapat dicapai‚ karena adanya Leading Indicator mulai dari
prospecting hingga mendapatkan pipe line yang dapat digunakan sebagai bahan
umpan balik‚ sebelum hanya menjadi suatu Lagging Indicator yang
sudah tidak dapat diperbaiki lagi karena sudah merupakan hasil penjualan
(booked).