Rabu, 26 Februari 2014

Fragmen Kehidupan

Kenyataan itu mirip seperti ketika kita sedang bercermin di permukaan sendok. Atas menjadi bawah. Lurus menjadi bengkok. Dan hidup ini mirip seperti digit angka yang terdapat di kalkulator. Kau tekan angka satu dan dua, maka yang akan muncul adalah angka dua belas!

Kebaikan dan Dosa yang Abadi

“Ketika kau merasa letih dalam melakukan kebaikan maka sungguh keletihan akan segera sirna dan kebaikannya akan abadi. Sekiranya kau merasa bahagia melakukan dosa dan maksiat, ketahuilah bahwa kebahagiaannya akan segera sirna padahal dosa dan kemaksiatannya akan abadi.” (Ali bin Abi Thalib ra)

“Apa Yang Akan Anda Buat Dengan Masalah-Masalah Anda Hari Ini”

Setiap orang pasti punya masalahnya sendiri, karena masalah adalah bagian yang dapat membuat manusia itu menjadi hebat dan dahsyat. Kita tidak harus menghindari masalah, namun dapat hidup dengan masalah itu dan bersahabat dengan masalah. Karena apabila kita menghindari masalah, maka masalah yang lain akan datang menghadang kita. Namun kita harus selesaikan masalah itu dan kita akan banyak belajar dari masalah yang anda. Seperti saat kita sekolah dahulu, ujian bagi kita adalah sebuah masalah karena apabila kita menyelesiakan masalah kita akan naik kelas ke jenjang berikutnya, namun apabila anda tidak ikut ujian yang mengandung masalah itu, maka anda tidak akan naik kelas.

Rabu, 12 Februari 2014

Tentang Integritas

Suatu hari seorang karyawan diminta membuat laporan palsu di tempat kerjanya. Dengan alasan untuk menyelamatkan reputasi perusahaan dan menjaga agar klien tidak tahu bahwa perusahaannya telah menggelembungkan proyeknya. Pesan atasannya saat itu, "Klien tidak perlu tahu yang sebenarnya terjadi, karena jika mereka mengetahuinya, akan merugikan kita. Jadi kita perlu memberi mereka versi cerita yang lain."
Versi cerita yang lain itu tentu saja sama artinya dengan berbohong, dan karyawan tersebut ditugaskan untuk menjelaskan hal itu pada klien. Selama beberapa jam karyawan tersebut merasa tersiksa, ia harus membuat keputusan mengikuti apa yang diminta atasannya dan apa yang ingin ia lakukan sebagai seorang yang memiliki integritas.
Satu jam sebelum pertemuan dengan klien, ia akhirnya membuat keputusan. Ia menelepon atasannya dan mengatakan bahwa ia tidak bisa berbohong kepada klien, dan bahwa harus ada solusi, lebih baik jujur dalam mengatasi masalah tersebut. Setelah menutup telepon, ia tahu bahwa waktu pemutusan sudah dekat. Benar saja, ia diminta untuk mencari pekerjaan lain karena ia dianggap tidak cocok dengan budaya perusahaan.
Banyak di antara kita yang mengalami pengalaman serupa, harus membuat keputusan yang nantinya akan menentukan siapa diri kita dan apa yang kita yakini. Kita berada di persimpangan di mana kita harus memrilih antara godaan melakukan penyimpangan demi ‘keuntungan’ atau melakukan hal yang benar. Keputusan Anda, meski berupa tindakan terkecil sekalipun dapat berdampak pada integritas dan akhirnya reputasi Anda.
Sepertinya setiap orang pernah mengalami keadaan dimana tak mudah untuk melakukan hal yang benar tanpa risiko. Namun yakinlah bahwa akan jauh lebih baik untuk hidup dan bekerja dengan integritas, dan ketika kita menjadi terkenal karena sifat tersebut makan akan sangat dihargai. Demikian juga hidup dan karir kita dapat berkembang.
Apa sebenarnya yang dimaksud integritas?
Integritas dapat diartikan selalu melakukan hal yang benar, bahkan ketika tidak ada yang melihat, bahkan ketika poster tentang pentingnya ‘kejujuran’ di dinding sudah tidak ada, juga bahkan ketika pilihan yang harus tidak mudah. Integritas dapat juga diartikan sebagai tetap setia kepada diri sendiri dan nilai-nilai yang Anda pegang, bahkan ketika Anda dihadapkan dengan konsekuensi serius bagi pilihan-pilihan yang Anda buat. Hal yang berkaitan dengan masalah integritas seperti kejujuran, adalah hal yang tidak dapat dinegosiasikan.
Ketika kita menjalani hidup dengan integritas, itu berarti bahwa kita membiarkan tindakan kita berbicara tentang siapa diri kita dan apa yang kita yakini. Integritas adalah pilihan yang kita buat, dan itu adalah pilihan yang harus kita buat terus-menerus dan berulang-ulang.
Tiga Alasan Terbesar Mengapa Integritas Penting
Pertama, hidup dalam integritas berarti bahwa kita tidak mempertanyakan diri kita sendiri. Ketika kita mendengarkan hati kita dan melakukan hal yang benar, hidup menjadi sederhana, dan kita hidup dalam damai. Tindakan kita sekarang terbuka untuk dilihat semua orang, dan kita tidak perlu khawatir tentang hal-hal yang kita sembunyikan. Menurut penelitian bohong membuat detak jantung meningkat, pola nafas juga lebih cepat, dan produksi keringat lebih banyak. Hal itu menunjukkan bahwa tubuh kita sesungguhnya lebih menyukai integritas.
Kedua, ketika kita memiliki integritas, kita mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Ini sangat penting di tempat kerja terutama bagi mereka dalam posisi kepemimpinan. Mereka melihat Anda sebagai orang yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab atas tindakan Anda.
Ketiga, kita menjadi panutan, apakah kita suka atau tidak. Kenapa? Karena integritas merupakan ciri dari kepemimpinan etis baik di perusahaan, klien, rekan kerja, masyarakat, keluarga, dan juga agama menginginkan pemimpin yang bisa mereka percayai. Ketika Anda menjalankan integritas, Anda menunjukkan pada semua orang bahwa Anda layak dipercaya dan dihormati.
Selamat menjalankan integritas di manapun Anda berada.

Kamis, 06 Februari 2014

Jenis Baterai dan Tips Merawatnya


Baterai tersusun dari sel-sel elektrokimia yang mampu mengkonversi energi kimia menjadi energi listrik yang tersimpan. Di pasar anda dapat menemukan dan membeli baterai sekali pakai atau baterai isi ulang jika ingin menggunakannya untuk jangka waktu lebih lama. Di era modern ini anda memiliki perangkat elektronik atau gadget yang energinya bersumber dari baterai, seperti laptop, i-phone, ponsel atau kamera digital. Tulisan berikut akan mengingatkan anda tentang jenis-jenis baterai dan tips merawatnya agar baterai lebih tahan lama dipakai.

Dua kategori utama secara sederhana untuk membedakan jenis-jenis baterai, yaitu baterai primer (baterai sekali pakai) dan baterai sekunder (isi ulang).

Baterai Primer

Baterai primer untuk dimaksudkan untuk penggunaan tunggal dan tidak dapat diisi ulang. Karbon-seng, klorida seng (Zinc Chloride), lithium mangan dioksida, oksida merkuri, dan mangan dioksida alkali adalah contoh baterai primer.

1. Baterai Seng-klorida (Zinc Chloride) dan baterai seng-karbon (Carbon Zinc): biasanya untuk pemakaian umum dengan daya 1,5 volt dan kapasitas 500 – 1.000 mAh. Keduanya banyak dipakai pada tahun 1970-an, sebelum alkaline tersedia di pasar. Saat ini mungkin masih populer di negara tertentu karena harganya jauh lebih murah daripada alkaline, walaupun mereka dinilai buruk jika dipakai untuk peralatan yang rakus energi (mis: kamera digital). Baterai ini termasuk punya daya simpan yang tahan lama atau laju pengatusannya( self discharge rate) lambat.

2. Baterai Lithium: baterai dengan daya 1.7 volts dan kapasitas energi tergolong tinggi (AA: 2.100 mAh), memiliki umur simpan lebih lama, untuk sekali pakai dan waktu pakainya lebih lama dari baterai Alkaline. Kinerja untuk peralatan yang rakus energi tergolong sangat baik. Daya simpan sangat lama tetapi bersifat racun. Produk biasanya dibanderol denga harga premium sehingga jauh lebih mahal daripada baterai Alkaline.

3. Baterai Oxyride: baterai sekali pakai dengan daya 1.7 volts dan tidak beracun, daya simpan lama atau laju pengatusannya lambat. Baterai ini termasuk yang terbaik karena dapat tahan dipakai lebih lama daripada baterai alkaline dan lainnya.

4. Baterai Alkaline: baterai dengan daya 1.5 volts dan kapasitas energinya tinggi (AA : 2.400 mAh) meskipun masih di bawah baterai Oxyride, daya simpan bisa sampai 5 (lima) tahun, tidak bersifat racun, biasanya digunakan untuk pemakaian rumah tangga dan harganya lebih murah.

Baterai Sekunder

Baterai sekunder baterai sekunder dapat diisi ulang (rechargeable). Ketika sedang diisi, energi listrik yang diberikan selama pengisian membalikkan reaksi kimia. Contoh baterai sekunder meliputi Nickel Cadmium (Ni-Cad), Nickel-Metal Hidrida (NiMH), dan Baterai Lithium ion (Lion).

1. Baterai Nickel Cadmium (Ni-Cad): baterai yang menggunakan teknologi yang relatif tua dan pernah popular pada masanya, tetapi sekarang diganti dengan baterai logam nikel hidrida (NiMH). Kapasitasnya rendah (AA: 600-1.000 mAh, tergantung merk).  Baterai ini dapat bertahan untuk waktu yang lama jika digunakan dengan hati-hati, seperti harus benar-benar habis sebelum pengisian ulang.

2. Baterai Nickel-Metal Hidrida (NiMH): jenis baterai berkapasitas tinggi (AA: 1.300-2.900 mAh, tergantung merk). Sangat ideal untuk pemakaian perangkat elektronik yang rakus energi. Mereka tidak mengandung kadmium beracun dan memiliki laju penghantar yang baik, tetapi daya simpannya tergolong rendah, sekitar berkurang 25% dalam sebulan.

3. Baterai Lithium ion (Lion): Baterai ini memiliki teknologi yang relatif baru, awet dipakai karena debit baterai yang lambat ( dapat dipakai hampir dua kali lebih lama dibanding baterai NiMH) dan tidak mengandung efek memori. Cell baterai telepon, baterai laptop, dan baterai telepon tanpa kabel semuanya menggunakan baterai lithium ion. Satu-satunya kelemahan adalah harganya jauh lebih mahal dibanding yang lainnya dan hanya tempat-tempat tertentu yang menjualnya.

Merawat Baterai Agar Tahan Lama

Dari baterai sekelas AA yang biasa anda pasang di senter hingga baterai Lithium ion di Laptop anda, perlu anda rawat agar tahan lama. Hanya dengan sedikit upaya, mungkin beberapa menit saja, misalnya dengan mematikan perangkat elektronik anda, memutus sambungan daya atau melepaskan baterai anda berarti anda telah membuat perbedaan dengan hemat beberapa jam, bahkan, mungkin saja bertahun-tahun “gadget” anda awet!

Berikut ini tips untuk merawat baterai agar tahan lama:

1. Suhu

Menyimpan baterai yang dibungkus kantong plastik di dalam rak kulkas anda akan memperpanjang masa hidup baterai. Namun, jangan lupa biarkan baterai di dalam suhu kamar sebelum anda menggunakan kembali baterai-dari-kulkas anda ini. Ini benar, jika anda membaca Electropaedia, situs ini mengatakan bahwa baterai yang tidak terpakai akan hidup 11 tahun di dalam suhu 95 derajat Fahrenheit (35 derajat Celsius), tetapi dapat bertahan hingga 37 tahun di 59 derajat Farenheit ( 15 derajat Celcius) – yang dinyatakannya sebagai suhu operasional optimal.

2. Isi-ulang

Ambil contoh baterai isi-ulang, yang terdapat pada hampir semua gadget-modern anda, seperti: ponsel dan laptop. Jika anda tidak berencana menggunakannya dalam waktu dekat (ingin menyimpannya lama) maka disarankan anda melepas baterai dari gadget anda. Namun, para ahli baterai merekomendasikan untuk menjaga baterai isi-ulang anda tetap terisi +/- 40%-nya dari kapasitas penuhnya. Saran yang ini bisa-bisa merepotkan anda!

Karena, para ahli juga  merekomendasikan agar anda sesering mungkin mengisi-ulang baterai dan hanya 1 (satu) kali anda biarkan isi baterai terkuras habis (discharges) dalam setiap 30 (tiga puluh) kali pengisian ulang. Yang terakhir ini, istilahnya baterai di-”kalibrasi”:

    Kalibrasi baterai: Untuk melakukan proses ini, habiskan baterai hingga 0% lalu biarkan alat elektronik itu mati sendiri dan diamkan selama 3-5 jam untuk memastikan tenaga baterai cadangan juga ikut terkuras. Setelah itu charge hingga penuh dan biarkan tetap tertancap listrik selama 2-3 jam setelahnya. Dengan demikian seluruh sel pada baterai telah teraliri dan terisi listrik kembali.

Tips terakhir, ini anda pasti sudah tahu, jangan over-charge! Baterai isi ulang hanya perlu beberapa jam untuk mengisi, maka jangan biarkan ponsel dan laptop anda diisi-ulang semalaman. Perhatikan indikator (notifikasi) pengisi daya baterai pada gadget anda, tidak perlu menunggu kapasitas baterai anda habis total, anda boleh melakukan isi-ulang ketika indikator memeperingatkan anda “baterai dalam keadaan kritis”, jika sudah penuh hentikan proses isi-ulang baterai anda dan segeralah cabut koneksi “charger” anda.

3. Saat Baterai Digunakan

Nah, kali ini dicontohkan i-Phone atau laptop anda, agar baterai gadget ini dapat maksimal berfungsi, maka secara “hardware” anda disarankan untuk mematikan fitur-fitur yang sedang tidak digunakan (WiFi, Bluetooth, GPS) dan melumpuhkan (disable) port-port USB, VGA atau PCM. Secara “software” anda dapat mengatur “kecerahan” display.

Selain itu, menurut Intel, secara hardware anda disarankan untuk membersihkan terminal baterai setiap dua bulan sekali, mengelap dengan alkohol kontak baterai dan mebiarkan kering setelah itu. Usahakan menghindari laptop anda menjadi panas, dengan cara menjaga ventilasi udara tetap bersih dari debu, biasanya akan menumpuk selama pemakaiannya. Laptop anda memiliki baterai kecil non-rechargeable di dalamnya. Itu sebabnya anda tidak akan kehilangan pekerjaan anda saat baterai utama Anda gagal berfungsi.

Sabtu, 25 Januari 2014

5 Rumus Ajaib Belajar Menulis Buku

Di bawah ini adalah 5 Rumus Ajaib Belajar Menulis Buku. Silakan lahap sampai habis.

1. Knowledge Is Power (Pengetahuan Adalah Kekuatan)
Knowledge is power. Dalam menulis buku, Anda butuh pengetahuan. Bila Anda tahu cara menulis buku yang baik dan benar, Anda akan sangat beruntung karena akan ada banyak buku yang akan Anda terbitkan.
Memiliki pengetahuan yang tepat sama dengan memiliki kekuatan yang besar. Coba bayangkan, bila Anda tahu sebuah tambang emas. Juga Anda tahu cara mengeksplorasinya, maka Anda akan sangat bahagia. Bahkan Anda adalah orang yang paling bahagia di dunia ini karena Anda memiliki power yang luar biasa, pengetahuan.Untuk mendapatkan pengetahuan, kuncinya hanya satu: Belajar.Bila suka belajar, Anda akan tahu. Namun sebaliknya, cobalah tidak belajar, dunia Anda akan gelap. Anda tidak akan bahagia karena Anda tidak tahu tambang emas Anda.Begitu pula, untuk mendapatkan pengetahuan menulis buku, kuncinya hanya satu: Belajar.
Bila Anda mau dan suka belajar, Anda akan tahu. Namun bila Anda menganggap belajar itu mahal, maka cobalah ketidaktahuan. Ketidaktahuan jauh lebih mahal harganya. Bila Anda tidak tahu bagaimana cara RAHASIA menulis buku yang baik dan benar, maka menulis buku akan menjadi masalah besar bagi Anda. Seperti lumrah orang berkata, apa saja yang tidak Anda ketahui, tidak dapat menolong Anda.

2. Work is a pleasure (Bekerja Itu Menyenangkan)
Work is a pleasure. Bila Anda tahu tambang emas, serta hal yang berkaitan dengannya, dan Anda bekerja dengan senang hati, maka Anda telah berada di jalur yang benar. Anda sedang meniti jalan menuju sukses.Untuk menciptakan satu buku, Anda harus menulis dengan senang dan bergembira. Anda harus seperti sedang menangguk emas. Anda harus menulis dengan ringan dan mengalir, tidak ada beban, tidak ada tekanan.Namun bila menulis masih terasa berat bagi Anda, berarti Anda belum menganggap menulis buku sebagai sesuatu yang berharga seperti emas.
Bila demikian, Anda harus tetap menulis, jangan berhenti. Tenang saja karena merasa berat dalam memulai segala hal adalah biasa. Coba ingat-ingat lagi saat Anda pindah atau bergaul dengan lingkungan dan orang baru, Anda merasa berat dan kaku, kan?
Begitu juga dalam memulai menulis, apalagi sudah mulai menulis buku, Anda akan merasa berat menjalankannya. Akan ada banyak halangan dan rintangan yang akan merayu Anda untuk tidak menyelesaikan tulisan atau buku Anda.
Tips untuk keluar dari situasi ini adalah dengan menyadari dan percaya bahwa, keadaan seperti ini adalah biasa dalam memulai sesuatu. Untuk menggapai tujuan, orang harus berusaha dan berjuang terlebih dahulu, no pain, no gain…

3. No Pain No Gain (Bila Tidak Ada Kesakitan, Maka Tidak Ada Hasil)
Akan ada banyak pain (kesakitan), akan ada banyak masalah sepanjang jalan menuju tambang emas Anda (Gain). Memang demikianlah aturan mainnya. Dan untuk itu, Anda harus bekerja keras untuk mengusahakan sesuatu yang sangat Anda inginkan.
Jika semua lancar lancar saja, jika semuanya mudah mudah saja seperti semudah membalikkan telapak tangan, maka impian Anda mungkin terlalu kecil, atau sesuatu itu tidak layak dilakukan. Impian yang besar, biasanya, kesakitan atau tantangannya juga besar!
Apakah Anda pernah atau bahkan sering mendengar pernyataan ini?
Ya, satu sikap wajib yang harus diambil seorang penulis yang bijak ketika halangan dan rintangan itu terus menghadang adalah: Terus berjuang dan  Never Give Up, jangan menyerah….

4. Never Give up (Jangan Menyerah)
Bila sudah mempunyai knowledge, Anda sudah menulis dengan senang hati, Anda telah menghadapi banyak masalah dan masalah itu sangat suka menghadang Anda, maka lakukan terus, never give up, jangan menyerah. Bila Anda give up maka Anda tidak akan sampai sukses mendulang banyak emas. Anda tidak akan sampai menerbitkan buku.
Jangan mudah menyerah. Sebenarnya, dengan melakukan tiga hal di atas: Mau belajar, bekerja dengan senang hati, bekerja keras, Anda sudah dekat dengan puncak kesuksesan. Anda sudah berada di track yang benar. Pensil, pena, keyboard komputer Anda adalah saksinya. Kursi, meja, lantai dan dinding kamar Anda telah melihat usaha Anda. Keluarga, teman, tetangga Anda juga tahu bahwa Anda telah melakukan hal yang benar.
Anda hanya butuh selangkah lagi untuk sukses. Anda hanya butuh keyakinan bahwa tidak ada yang mustahil dalam hidup ini bila Anda telah berada di track yang benar.
5. Nothing is impossible (Tidak Ada yang Mustahil)
Percayalah bahwa segalanya adalah mungkin bagi orang yang sungguh-sungguh. Segalanya akan terjadi bila Anda telah menulis dengan segenap jiwa, dengan seluruh raga, dengan semua doa.
Apalagi sudah banyak orang yang sukses dalam menulis buku. Anda harus lebih yakin lagi bahwa Anda pun bisa seperti mereka. Sebab langkah-langkahnya sudah jelas. Contohnya sudah ada. Tips-tipsnya sudah banyak bertebaran di buku, di internet dan di pelatihan menulis. Anda tinggal contek dan ikuti semangat dan kiat-kiat keberhasilan mereka.
Bila sudah ada satu, dua, tiga orang telah berhasil menangguk emas, maka hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil bagi orang keempat, kelima, keenam untuk melakukan hal yang sama.
Apakah Anda sepakat dengan pernyataan ini?
Yups, Anda harus yakin dan percaya bahwa Anda bisa menangguk emas, menerbitkan buku kesayangan Anda, seperti orang lain yang telah sukses melakukannya. Bila keyakinan itu ada, Anda bisa menerbitkan buku Anda. Bila keyakinan itu ada, jangankan satu buku, seratus buku pun bisa Anda tulis dan terbitkan.

Semangat!

Senin, 06 Januari 2014

Managing Sales Force


Dalam suatu survei yang dilakukan terhadap 500 orang Sales dan Marketing Manager dari 450 buah perusahaan menengah dan besar dari berbagai jenis usaha mengenai faktor-faktor penting apa saja yang terpenting dalam mengelola tenaga penjualan maka ditemukan ada 2 faktor utama yakni SALES LEADERSHIP dan SALES MOTIVATION. Sales leadership adalah mengenai PROSES dimana seorang Sales Manager dapat mempengaruhi aktivitas tenaga penjualan melalui  panduan dengan arahan dan contoh-contoh. Sedangkan Sales Motivation lebih kepada kemampuan para Sales Manager dalam memberikan dorongan dan MOTIVASI  kepada para tenaga penjualannya.
Ada 2 perilaku yang umumnya digunakan oleh para Sales Leader dalam mempengaruhi para Sales People yakni TASK BEHAVIOR dimana mereka menjelaskan tugas-tugas dan tanggung jawab baik secara individu dan kelompok mengenai “ apa bagaimana kapan dimana dan siapa “ yang harus melakukannya atau dengan kata lain para Sales Leader me­ngawasi dengan ketat para Sales Person untuk memastikan pekerjaan dan tugas-tugas dilakukan dengan benar.  Komunikasi hanya satu arah. Sedangkan melalui ­RELATIONSHIP BEHAVIOR para Sales Leader lebih berorientasi kepada orang dimana mereka menggunakan “komunikasi dua arah” ­dengan “mendengarkan” “klarifikasi” “memahami motif dan gol pribadi” dan “memberikan umpan balik positif” kepada para Sales Person. Melalui perilaku ini para Sales Leader memberikan delegasi yang lebih tinggi baik dalam kewe­nangan dan tanggung jawab kepada Sales Person untuk membangun dan mencapai gol-gol pri­badi mereka. Para Sales Leader dengan senang hati bersedia untuk membantu dan memandu mereka setiap saat mereka membutukannya. Dalam prakteknya para Sales Leader dapat mengkombinasikan antara Task dan Relationship ­Behavior yang akan menghasilkan 4 corak kepemimpinan tergantung dari tingkat kepedulian para Sales Leader. Jika mereka lebih peduli kepada Task (tugas) maka corak yang digunakan adalah TELLS dimana semua keputusan dilakukan olehnya corak ini cocok untuk para Sales People yang masih ­yunior. Sebaliknya jika mereka lebih peduli kepada People (orang) maka corak yang digunakan adalah PARTICIPATES dimana dia akan berdiskusi lebih banyak dengan Sales Person untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Jika para Sales
Leader mempunyai kepedulian baik Task dan People maka corak yang digunakan adalah PERSUADES umumnya dilakukan untuk para Sales Person yang baru saja dipromosikan dan corak terakhir adalah DELEGATES dimana para Sales Leader memberikan delegasi sepenuhnya kepada para Sales People yang sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi dan memiliki motivasi diri yang kuat.
Apapun corak kepemimpinan yang akan digunakan oleh para Sales Leader dalam suatu organisasi penjualan
Apapun corak kepemimpinan yang akan digunakan oleh para Sales Leader dalam suatu organisasi penjualan
Apapun corak kepemimpinan yang akan digunakan oleh para Sales Leader dalam suatu organisasi penjualan maka hal yang paling utama yang harus dilakukan mereka adalah mem­bangun suatu SALES CULTURE yang kuat dengan melakukan pemberdayaan terhadap para Sales Person untuk memiliki ­Budaya yang Proaktif yang berupa perilaku dan kebiasaan-kebiasaan yang mendorong tercapainya target penjualannya. Dan hal ini tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat diperlukan waktu dan upaya untuk mewujudkannya. Ada beberapa faktor yang merupakan kunci keberhasilan untuk mengimplementasikan Sistem dan Sales Culture yang harus melibatkan seluruh tim penjualan yakni mulai dari “ merubah pola pikir untuk melakukan terobosan“ “memahami dan menggunakan metode yang tepat untuk mencapai hasil yang luar biasa” dan “ menjadikan diri mereka menjadi bagian dari perubahan”.
Dalam membangun suatu SALES CULTURE maka harus ­dimulai dengan merubah pola pikir dari para Sales Leader dan Sales Person di organisasi itu sendiri untuk menjadi seorang Intrapreneur yang menjalankan pekerjaan atau tugasnya seperti seorang Entrepreneur dimana mereka harus memiliki target penjualan dan senantiasa untuk mencapai bahkan melebihi target penjualannya. Mereka juga percaya bahwa harus ada sebuah sistem dan metode yang dapat secara teratur dapat memonitor dan mengevaluasi untuk mencapai target-target penjualan yang telah direncanakan dimuka melalui Coaching dan Training serta harus ada Reward dan Recoginition bagi para individu dan kelompok yang berhasil mencapai kinerja penjualannya.
Suatu sistem penjualan yang baik harus dapat memonitor aktivitas-aktivitas penjualan mulai dari Prospecting Calls Visits Pipeline dan Booked. Hal ini berbeda dengan organisasi penjualan tradisional yang hanya ­mementingkan hasil akhir saja tanpa memperhatikan prosesnya. Melalui monitoring harian terhadap aktivitas penjualan dari para Sales People dan Coaching yang dilakukan oleh para Sales Leader maka tentunya Sales ­Perfomance Target yang ditetapkan untuk setiap individu maupun kelompok akan dapat dicapai karena adanya Leading ­Indicator mulai dari prospecting hingga mendapatkan pipe line yang dapat digunakan sebagai bahan umpan balik sebelum hanya menjadi suatu Lagging ­Indicator yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi karena sudah merupakan hasil penjualan (booked).
Faktor kedua yang sangat pen­ting dalam Mengelola Suatu Tim Penjualan adalah SALES MOTIVATION dimana seorang Sales Leader harus memiliki kemampuan dalam memberikan dorongan semangat dan motivasi kepada anggota timnya untuk mencapai potensi mereka yang sepenuhnya (Full Potential) Disinilah para Sales Leader harus mengembangkan suatu seni (the art) dalam memotivasi. Umumnya kita hanya mengenal dua cara dalam melakukan motivasi yakni INCENTIVE MOTIVATION ­(Reward/Carrot) dan FEAR ­MOTIVATION (Punishment/Stick) yang kesemuanya adalah berasal dari luar (eksternal) yang sifatnya tidak permanen. Untuk itu ­seorang Sales Leader juga harus dapat mengembangkan motivasi yang bersifat INTERNAL atau yang dikenal dengan SELF/­ATTITUDE MOTIVATION yang sifatnya lebih permanen karena ­didasarkan oleh perubahan sikap dan perilaku dari para Sales ­People untuk mengembangkan dan mencapai potensi diri mereka sepenuhnya dimana mereka sendiri yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kesuksesan masa depan mereka. SALES LEADER yang baik memiliki ­kemampuan untuk mengkom­binasikan ke tiga jenis motivasi ini.

GANI GUNAWAN DJONG
Consultant & Success Academy Director